JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI Putu Supadma Rudana mengapresiasi kinerja Perum LPPNPI (Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia) atau yang biasa disebut Airnav Indonesia. Menurutnya, sejalan dengan kedaulatan di darat dan di laut, maka Indonesia pun harus berdaulat di udara, di langit Indonesia.
"Maka Airnav menjadi salah satu stakeholder utama yang ikut menjaga kedaulatan negara kita di udara. Dibalik kendala dan kekurangan Ainav, kita melihat banyak hal yang telah dilakukan Airnav selama ini dalam menjaga kedaulatan Indonesia , serta mengatur lalu lintas di udara yang patut kita apresiasi, " jelas Putu Supadma saat kunjungan spesifik Komisi VI DPR RI ke Kantor dan Tower ATM (Air traffic Management) Airnav di Bali, Kamis (1/12/2022).
Dilanjutkan Putu, ada berapa hal yang harus diapresiasi dari Airnav. Pertama adalah keberadaan direktur utamanya yang ternyata seorang perempuan. Di balik kedirgantaraan Indonesia, (dalam hal ini Airnav) dibelakangnya ada seorang perempuan yang memimpinnya.
Hal ini sejalan dengan gender equality atau persamaan gender yang tengah diusung DPR RI. Kedua, yang harus diapresiasi juga adalah Airnav saat ini sudah mencapai usia 10 tahun. Sebuah usia pencapaian yang penting karena diberikan tugas dan tanggung jawab mengawal kawasan udara atau angkasa NKRI.
"Ketiga yang harus kita apresiasi juga, bahwa perhelatan G20 dimana Indonesia, Bali menjadi tuan rumah acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) tersebut berjalan dengan lancar dan sangat baik. Karena selain Pemerintah Provinsi dan Masyarakat Bali, kesuksesan event ini salah satunya dilihat dari pengelolaan penerbangan dengan sangat baik, " ujarnya.
Dimana, lanjut Putu, tamu-tamu VVIP dari negara-negara sahabat dapat terbang dan mendarat dengan baik di Bali, tanpa harus membatalkan penerbangan komersil lainnya. Karena bagaimana pun pasca Pandemi Covid, pariwisata Bali mulai bangkit, dan butuh wisatawan baik dan mancanegara maupun wisatawan lokal.
Sementara Politisi dari Fraksi Partai Demokrat ini melihat saat event AIPA di Kamboja kemarin, saat yang Presiden Amerika mendarat di Phnomphen, penerbangan komersial lainnya ditutup selama 24 jam. Dan itu tidak terjadi saat event G20 di Indonesia sebelumnya. Hal ini tentu harus diapresiasi.
Ditambahkan Legislator yang juga sebagai Wakil Ketua BKSAP DPR RI ini, dam pertemuan asosiasi Air Navigation beberapa negara sahabat di Asia Pasifik, Airnav Indonesia berkomitmen untuk menurunkan emisi karbon atau mencapai Net Zero emission. "Dengan berbagai pencapaian Airnav yang sangat tersebut, selain harus diapresiasi tentunya kami di DPR akan terus mendukung Perum LPPNPI ini, " pungkasnya. (ayu/aha)